Thursday, November 14, 2013

Astral


"Ada seorang lelaki dalam kamar dingin itu.." bisikmu di telingaku.

"Kakinya yang putih telanjang masih mengitari ruang yang nyaris tanpa debu.."

Aku terjaga dalam gemerincing langkah. Milikmu kah?
Di tengah garis lurus yang kau gambarkan, aku terpasung dengan setengah nyawa.
Kini kota cahaya akan sedamai mimpi kemarin, bukankah seharusnya begitu?

Asal tak ada gelap yang membayang lagi, aku akan mengikuti kemanapun kau tuntun.
Meski tiada hangat yang kukecup sebagai salam perpisahan, aku akan abadi bersamamu.
Aku akan ikut mengitari ingatan yang terkurung dalam jeruji mati, berdua saja denganmu.

"Ada seorang lelaki dalam kamar dingin itu..." bisikmu dalam benakku.

"Sayang, ia tak pernah tahu..."

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search